HAJI ADALAH KERINDUAN SETIAP ORANG BERIMAN
oleh : Ust. Ir. Faizal Adriansyah, MSi
Haji adalah kerinduan setiap orang beriman, bagaimana tidak ? Kita sejak kecil dikenalkan dengan kepribadian manusia agung Nabi Muhammad saw Siapa yang tidak rindu untuk bisa menginjakan kaki di bumi dimana beliau dilahirkan. Kita juga sejak kecil dididik shalat menghadap Baitullah sebagai kiblat seluruh umat Islam dari berbagai penjuru dunia. Hati muslim mana yang tidak tergetar ketika dia sujud kepada Tuhannya Kabah ada dihadapannya yang biasanya nun jauh disana sujud hanya bisa di masjid-masjid di tanah air.
Haji adalah panggilan Allah Sang Maha Pencipta, Penguasa dan Pemelihara alam semesta. Labaika allahumma labaik labaika la syarikalaka labaik innal hamda wa ni'mata laka wal mulk laa syarikallak "Aku datang memenuhi panggila Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan Mu tiada sekutu bagi Mu, aku datang memenuhi panggilanMu. Sesungguhnya segala pujian, nikmat, dan kemulian hanyalah milik Mu. Tiada sekutu bagi Mu."
Karena itu wahai saudaraku seiman janganlah pupus harapan dan menganggap mustahil bisa ke Baitullah. "Siapalah aku, mana mungkin bisa ke Mekkah. Apalah pekerjaanku, berapalah penghasilanku " kalimat-kalimat ini tak boleh keluar dari hati dan lisan kita. Bukankah haji panggilan Allah Sang Penguasa Seluruh Alam Semesta, kalau Dia berkehendak apapun bisa terjadi. Karena itu tetaplah berdoa jangan pernah putus asa, semoga Allah memanggil kita semua. Aamiin Ya Rabbal A'lamin.
Sejak bulan Syawal, Dzulqaidah dan awal Dzulhijjah yang disebut bulan-bulan haji, kaum muslimin yang berniat berhaji dari seluruh penjuru telah berdatangan ke Makkah al Mukarramah. Bagaikan aliran air yang terus bergerak menuju kesuatu titik sentral yaitu Baitullah. Ada apa gerangan mengapa kota Mekkah yang terpilih menjadi titik sentral berkumpulnya kaum muslimin dari seluruh punjuru dunia ? Mengapa bukan kota-kota lain di dunia ? Sedikitnya ada 4 alasan mengapa Mekkah menjadi kota paling bertuah di muka bumi.
Pertama : Dikota Mekkah awal kehidupan manusia dimuka bumi yakni ketika Allah SWT menurunkan Nabi Adam dan Isterinya Hawa dari Surga ke dunia. Maka mereka dipertemukan Allah di Padang Arafah diatas sebuah bukit yang bernama Jabal Rahmah. Kemudian meraka hidup dan berkeluarga disana, lalu membangun Kabah Baitullah. Dari merekalah kemudian berkembang kehidupan anak manusia. Firman Allah : "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti." (QS: Al Hujurat ayat 13)
Kedua : Di kota Mekkah, Allah telah menempatkan manusia agung bersama keturunannya untuk membina kembali Baitullah yaitu Nabi Ibrahim dan isterinya Hajar serta putranya Ismail. "Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur". (QS: Ibrahim ayat 37)
Berawal dari sebuah lembah gersang yang tidak ada kehidupan kemudian menjadi sebuah kota. Setelah munculnya secara tiba-tiba sumur zam-zam merupakan anugerah Allah yang merespon kesabaran dan ketabahan Bunda Hajar yang tanpa putus asa berlari dari bukit Safa ke bukit Marwah sampai 7 kali. Allah memenuhi janjinya tidak akan membiarkan orang yang bertaqwa dalam kesempitan dan kesulitan. Saat itu semua persediaan perbekalan sudah habis, Putranya Ismail terus meronta menangis. Hajar tak kenal putus asa, ia tidak mengeluh atau menyalahkan suaminya Ibrahim, sebab ia sangat yakin ini semua karena perintah Allah. Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (QS At Tahalaq 2-3)
Ditempat itu pula kelak Nabi Ibrahim bersama putranya Ismail membangun kembali Kabah sebagai Baitullah, ditapak yang dulu dibangun oleh Nabi Adam as.
Ketiga : Mekkah mulia karena di bumi Mekkah ditakdirkan lahir manusia paling mulia di alam semesta yaitu Baginda Rasulullah saw.
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. (QS. Al Ahzab 56)
Risalah yang dibawanya adalah agama Islam yang sempurna dan paripurna. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. (QS. Al Maidah ayat 3).
Misi Kehadirannya adalah untuk seluruh alam semesta sebagai mana firman Allah dalam surah Al Anbiya ayat 107 "Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."
Keempat : Dari penelitian diabad ini ditemukan fakta bahwa Mekkah adalah pusat bumi. Posisi geografisnya menunjukan bahwa Mekkah tepat berada di tengah-tengah bumi. Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Husein Kamel semakin memperkuat hal tersebut. Awalnya Prof Husein melakukan pengukuran arah kiblat dari berbagai penjuru dunia, hasilnya sangat mengejutkan dia menemukan bukti bahwa kota Mekkah persis berada ditengah-tengah dunia. Kota Mekkah juga ternyata merupakan bagian dari "zero maghnetism area". Banyak argumentasi ilmiah membuktikan wilayah nol bujur sangkar melalui kota Mekkah dan tidak melewati Greenwich di Inggris. Mekkah berada di titik lintang yang persis lurus dengan titik magnetik di Kutub Utara. Kondisi ini tak dimiliki oleh kota-kota lain, bahkan Greenwich yang ditetapkan sebagai meridian nol. Greenwich Mean Time (GMT) menjadi rujukan perhitungan waktu karena Inggris saat itu berkuasa sebagai penjajah. Inilah barangkali jawaban mengapa orang yang berada di Mekkah lebih sehat, lebih kuat. []
Komentar
Posting Komentar